Oleh: Satya Adhi
Soto bening khas Solo yang satu ini ada sejak separuh abad silam.
Sakti mandraguna hingga sekarang.
Ada
rutinitas wajib di warung kecil di jalan Kalilarangan, Jayengan, Serengan,
Solo. Setiap pukul empat pagi, dapur warung akan sibuk mengepulkan asap. Aroma
rempah dan daging sapi memekakkan lubang hidung. Menanti disantap para
pengunjung yang mulai berdatangan dua jam kemudian.
Meski
luas warung cuma seluas setengah lapangan bulutangkis, pengunjung tetap saja
berdatangan tak mau henti. Buktinya, dinding hijau warung ini dipenuhi kalender
dari ragam usaha yang numpang promosi.
“Kalender-kalender
itu juga punya pelanggan sini,” kata Romli, generasi keempat penerus usaha Soto
Trisakti, Sabtu (20/1/2018). “Kalau saya mata duitan, sudah saya buat kotak-kotak
[penyewaan ruang promosi].”
(Baca selengkapnya...)
(Baca selengkapnya...)