Foto: Ahmad Waheb |
Oleh: Satya Adhi
Tan Joe Hok masih perkasa di usia 84. Ingatannya cespleng. Rambutnya belum mau rontok banyak. Hanya jalannya yang agak susah. Kalau mau berdiri dari posisi duduk, ancang-ancangnya bisa 3-4 detik. “Ini karena enggak pernah dilatih, gara-gara pandemi,” katanya sambil menepuk paha.
Tan tinggal bersama anjingnya, Sidney, di sebuah rumah tua di Jakarta Selatan. Medali-medali dan tanda prestasinya ada di lantai atas. Tapi Tan melarangku ke sana. Katanya, becek karena rumah bocor.
Istrinya meninggal 23 tahun silam. Teman-teman seperjuangannya juga telah mangkat. Tan jadi pemain terakhir dari generasi The Magnificent Seven -- tujuh jago bulu tangkis Indonesia perebut Piala Thomas 1958 -- yang masih diberi urip.