Iyak Belajar Mengaji
Ibu, Bapak,
dan adik-adiknya memanggil bocah itu Iyak. Usia Iyak lima tahun. Ia senang belajar
mengaji. Setiap malam usai sembahyang magrib, Iyak menghadap buku Qiraati. Itu sepuluh jilid buku untuk
belajar huruf hijaiah. Dengan tekun, Ibu mengajari Iyak mengaji. “Alif fatah A,
Alif kasrah I, Alif dhumah U. A-I-U.”
Dengan
lincah, bola mata dan jari mungil Iyak mengikuti aliran huruf yang lucu itu. Ada
yang bentuknya macam pentungan, ada yang bentuknya seperti semprotan kaca, ada
juga yang seperti perahu.
Ibu biasa
membeli buku Qiraati di pasar. Jadi, setiap
mengkhatamkan satu jilid dan naik ke jilid berikutnya, Iyak selalu menanti Ibu
pulang dari pasar membawa buku Qiraati yang
baru. “Ibu, kapan beli Qiraati jilid
baru?” Tanya Iyak penasaran. Warna bukunya yang warna-warni membuat Iyak
semangat belajar mengaji. Baca selengkapnya...